Harapan Terbesar untuk Indahpei

Bicara tentang harapan terbesar, saya cukup bersemangat sekaligus bingung. Bersemangat karena ini tentang rencana masa depan dan bingung karena saya belum terpikir sebelumnya. Beruntung saya berkesempatan menulis dan mengeksplorasi lagi tentang alasan dan tujuan dari menulis blog ini. Sebenarnya, apa harapan terbesar untuk indahpei?

Rujukan Review Buku

Saya kira ini harapan terbesar saya untuk blog ini: menjadi rujukan review buku bagi mereka yang sedang mencari tahu tentang isi atau opini suatu buku. Untuk blog, saya belum banyak eksplorasi tentang blog buku yang ada, tapi ada beberapa akun podcast yang menjadi rujukan saya untuk mencari tahu buku apa yang lagi in atau sekadar menikmati review buku oleh host podcast tersebut.

Harapan terbesar

Adapun podcast buku rujukan saya tersebut adalah:

1. Podcast Buku Kutu

Podcast Buku Kutu adalah salah satu podcast buku favorit saya. Podcast yang dipandu oleh Aditya Hadi ini sering me-review buku-buku keluaran terbaru baik fiksi maupun non fiksi. Review yang disajikan juga menarik dengan bahasa casual sehari-hari. Seringnya, opini Adit tentang sebuah buku cukup memengaruhi saya dalam menentukan wishlist buku yang akan saya baca. Durasi per episode juga tidak terlalu lama, berkisar antara 10-20 menit.

2. Podcast Kepo Buku

Ini juga salah satu akun podcast buku yang saya suka: Podcast Kepo Buku. Podcast ini digawangi oleh 3 orang (Rane, Toto, dan Steven) yang berlokasi di 3 negara berbeda (Thailand, Singapura, dan Indonesia). Seperti namanya, Podcast ini membicarakan ke-kepo-an (keingintahuan) mereka tentang buku yang sedang dibaca oleh masing-masing host. Tidak hanya membahas tentang buku yang sedang dibaca, mereka juga sering membahas hal-hal lain yang masih bertema literasi seperti membahas majalah, membacakan cerita pendek, mendisuksikan kebiasaan hoarding books, dan lain sebagainya. Yang menarik dari podcast ini adalah obrolan interaktif yang santai dan ngocol dari 3 orang host dengan perbedaan karakter yang kuat. Bahkan durasi per episode yang rata-rata memakan waktu 50 menitan menjadi tidak terasa saking saya begitu enjoy mendengarkan obrolan mereka.

3. Podcast Coming Home with Leila Chudori

Podcast Coming Home with Leila Chudori adalah podcast buku pertama yang saya dengarkan. Podcast ini biasanya mengundang bintang tamu untuk berbincang mengenai sebuah buku. Tidak jarang juga podcast ini mengundang penulis yang membahas proses kreatif mereka dalam menulis buku. Perbicangan pada podcast ini seringnya bernuansa formal dan cukup serius. Karena isinya yang padat, saya merasa betah mendengarkan Mba Leila dengan suaranya yang empuk.

Jika melihat jumlah review buku yang sudah saya buat hingga saat ini, tentunya harapan untuk menjadi blog rujukan review buku terlihat terlalu muluk. Tapi saya harus optimis karena tujuan ini bersifat jangka panjang. Karenanya saya perlu juga merancang beberapa action untuk mempercepat langkah menuju tujuan. Mohon izinkan saya menuliskan rencana action ke depan di sini sebagai pengingat di kala lupa dan turun semangat:

  1. Lebih banyak membaca buku dan menulis reviewnya. Tentu saja, ya kan! Saya biasanya menolak membaca buku yang tidak saya sukai seperti membaca buku filsafat atau buku perjalanan. Tapi saya pikir, untuk lebih memperluas sudut pandang, saya perlu untuk membaca lebih banyak genre buku. Dan, jangan lupa, jangan malas membuat reviewnya ya. Iya dong, kalau ga nulis review, apa yang mau ditulis di sini kan? Semoga saya bisa mempunyai jadwal rutin dalam menulis blog.
  2. Perlu lebih banyak blog walking ke blog-blog buku untuk melihat bagaimana mereka membangun blog mereka dengan konten-konten yang ada. Akan lebih baik jika dibuatkan jadwal tersendiri untuk blog walking secara rutin.
  3. Lebih banyak membaca review buku dari berbagai platform: goodreads, instagram, podcast, dan lain sebagainya. Dengan begitu, diharapkan kosakata yang saya miliki lebih banyak dan sudut pandang menjadi lebih luas.

Bagian dari Penggiat Literasi

Seiring dengan niche blog ini yang bertema buku dan literasi, saya berharap ke depannya blog ini juga bisa turut ambil bagian dalam menggiatkan budaya literasi di Indonesia. Semoga harapan ini tidak terlalu berlebihan dan mampu diwujudkan. Melihat masih rendahnya kebutuhan masyarakat akan buku, saya kita masih ada yang bisa diperjuangkan di masa depan. Bisa jadi jalannya terjal dan panjang, tapi semoga Allah beri kekuatan dan konsistensi saya untuk terus ikut serta dan tidak merasa lelah di tengah jalan. Mohon doakan saya ya!

Segitu dulu ya cerita-cerita tentang harapan terbesar saya untuk blog indahpei ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!

4 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *