Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi – Dari semua jenis bacaan, bagi muslim, yang paling utama adalah membaca Alquran. Kenapa? Karena Alquran adalah petunjuk. Dengan membaca Alquran, kita mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Jika bukan tenang, apa lagi yang dicari?

Membaca Alquran pada dasarnya mendapat pahala di sisi Allah. Jika ia mahir dalam membaca Alquran, maka ia bersama para malaikat. Jika ia terbata-bata membaca Alquran meski sudah berusaha, maka baginya 2 pahala (HR Muslim). Membaca surat tertentu pada waktu tertentu ternyata mendapatkan bonus tambahan, keutamaan tersendiri. Surat apa itu? Salah satunya adalah membaca surat Al Kahfi.

Al Kahfi Surat ke-18

Surat Al Kahfi (arti: Gua) merupakan surat urutan ke-18 di Alquran dari total 114 surat. Menariknya, pertengahan Alquran juga berada pada surat AL Kahfi ini.

Nama lain dari surat Al Kahfi adalah Ashabul Kahfi yang berarti Penghuni-penghuni Gua. Nama lain ini diambil dari salah satu kisah yang ada pada surat Al Kahfi.

Surat Al Kahfi termasuk surat Makkiyah atau surat yang diturunkan di Mekkah sebelum Rosul Hijrah. Salah satu karakteristik surat makkiyah adalah kandungannya berisi penguatan tauhid.

Kapan Waktu yang Utama Membaca Surat Al Kahfi

Ada 2 hadits rujukan yang menjelaskan keutamaan membaca surat Al Kahfi pada waktu tertentu:

Membaca Al Kahfi di Malam Jumat

Keutamaan membaca Al Kahfi pada malam Jumat berdasarkan hadist,

Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi di malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR Ad Darimi, dishahihkan oleh Syeikh Al Albani sebagaimana tertera pada Shohihul Jami’ no. 6471)

Membaca Al Kahfi di hari Jumat

Pada hadist yang lain, diketahui juga keutamaan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat berdasarkan hadits,

Barangsiapa yang membaca surat AL Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan disinari cahaya di antara dua Jumat” (HR An Nasa’i dan Baihaqi, dishahihkan oleh Syeikh Al Albani sebagaimana tertera pada Shohihul Jami’ no. 6470)

Dengan demikian, keutamaan membaca surat Al Kahfi dapat diraih dengan membacanya sepanjangan hari Jumat sejak terbenamnya matahari di hari Kamis (malam Jumat) hingga magrib di hari Jumat.

Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Seperti yang tertera pada 2 hadist yang telah disebutkan sebelumnya, keutamaan membaca surat Al Kahfi adalah:

  • Disinari cahaya antara ia dan Ka’bah (HR Ad Darimi)
  • Disinari cahaya di antara dua Jumat (HR An Nasa’i dan Baihaqi)

Adapun makna dari diterangi cahaya, telah dijelaskan oleh para ulama dengan 4 tafsiran sebagai berikut:

  1. Diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat. Pada riwayat lain disebutkan, dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rosul bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan diterangi cahaya dari bawah kakinya hingga ke langit pada Hari Kiamat, dan diampuni dosanya di antara dua Jumat“. (HR Ibnu Katsir).
  2. Mendapatkan hidayah di antara dua Jumat. Yang dimaksud dengan cahaya di sini adalah hidayah yang menghindarkan ia dari maksiat di antara dua Jumat. Imam An Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim mengatakan, “Maknanya adalah ia terhalang dari berbuat maksiat, fahisyah, dan mungkar serta diberi hidayah kepada kebenaran sebagaimana cahaya yang menerangi“.
  3. Disinari cahaya pada hari Kiamat. Ulama mengatakan, yang dimaksud dengan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah adalah cahaya dengan makna sebenarnya di hari Kiamat kelak. Imam An Nawai mengatakan, “Maknanya adalah ia mendapatkan ganjaran kebaikan berupa di Hari Kiamat“.
  4. Pahala mengalir terus di antara dua Jumat. Asy Syaukani pada Tuhfatudz Dzakirin mengatakan, “Makna diterangi cahaya dari dua Jumat adalah pengaruh serta pahala dari membaca Al Kahfi terus ada selama dua Jumat“.

Kisah-kisah di dalam Surat Al Kahfi

Setidaknya ada 4 kisah utama yang terkandung dalam surat Al Kahfi dengan makna kandungan yang sangat dalam:

Kisah Para Penghuni Gua (Ashabul Kahfi)

Kisah Penghuni Gua dan Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Kisah ashabul kahfi dimulai dari ayat 9 hingga ayat 26 Surat Al Kahfi. Pada ayat-ayat tersebut diceritakan bagaimana orang-orang beriman mempertahankan keimanan mereka kepada Allah. Mereka lari dari kaum mereka yang sudah terjerat kesyirikan dan pengingkaran terhadap hari kebangkitan.

Tujuh orang pemuda beriman beserta seekor anjingnya bersembunyi di dalam gua di sebuah gunung dan tertidur di dalamnya selama 300 ditambah 9 tahun. Allah menjaga tubuh mereka dari kerusakan dengan membolak-balikan tubuh mereka saat tertidur. Allah menjaga mereka dari manusia dengan menebarkan ketakutan pada orang-orang yang mendekat ke gua tempat mereka tinggal.

Setelahnya, Allah bangkitkan mereka dari tidur yang panjang agar menjadi hikmah bagi orang-orang beriman. Bahwasannya, Allah Maha Kuasa dan janji Allah adalah benar.

Kisah Pemilik Dua Kebun (Shahibul Jannatain)

Kisah Pemilik Dua Kebun dan Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Kisah tentang pemilik dua kebun diceritakan pada surat Al Kahfi pada ayat 32 hingga ayat 44.

Alkisah, ada 2 orang lelaki dengan 2 kondisi kekayaan yang berbeda. Satu orang lelaki Allah uji dengan keterbatasan harta kekayaan dan satu lelaki lainnya Allah beri kekayaan harta berupa 2 buah kebun anggur.

Di sekeliling kebun anggur terdapat pohon kurma. Di antara kedua kebun tersebut ada ladang dan ada sungai yang mengalir di antara celah kedua kebun tersebut. Dua kebun tersebut berbuah sangat banyak dan sangat subur.

Kekayaan dari dua kebun itu ternyata membuat si pemilik kebun sombong. Ia mengira kekayaan itu adalah berkat dari hasil kerja kerasnya semata. Ia mengira kekayaannya abadi. Sampai suatu saat Allah binasakan segala yang ia miliki, kebun yang dikiranya abadi. Si pemilik kebun menyesal telah menyombongkan diri.

Kisah Nabi Musa dan Khidr

Kisah Nabi Musa dan dan Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

Selain kisah tentang ashabul kahfi dan ashabul jannatain, pada surat Al Kahfi juga terdapat kisah tentang Nabi Musa dan Khidr.

Allah perintahkan Nabi Musa belajar kepada seorang yang berilmu bernama Khidr. Ia memiliki ilmu yang tidak biasa. Sejak awal Khidr telah memeringatkan Nabi Musa bahwa ia tidak akan sabar menuntut ilmu dari Khidr. Namun Nabi Musa berkeras dan ia berjanji akan sabar dalam menuntut ilmu.

Maka mereka melakukan perjalanan dan mengalami hal-hal ganjil yang dilakukan Khidr dan mempertanyakan maksud hal tersebut kepada Khidr. Pertanyaan Nabi Musa menujukkan ketidaksabarannya dalam menuntut ilmu. Akhirnya pada kejadian ganjil ketiga, Khidr mencukupkan perjalanan mereka bersama dan menerangkan apa maksud dari tiga hal-hal ganjil yang dilakukan Khidr selama perjalanan.

Kisah ini memiliki kandungan betapa pentingnya menuntut ilmu dan bersabar dalam prosesnya.

Kisah Dzulqarnain

Kisah utama keempat yang terdapat pada surat Al Kahfi adalah kisah mengenai Dzulqarnain, seorang yang Allah beri kekuasaan di muka bumi. Sebagian ulama mengatakan, kekuasaan Dzulqarnain meliputi dari timur dan barat. Menunjukkan betapa luasnya kekuasaan Dzulqarnain.

Dzulqarnain diceritakan sebagai seorang pemimpin yang bertakwa kepada Allah yang menyadari apa-apa yang dimilikinya adalah dari Allah. Ia menjadi penguasa yang tidak zolim pada rakyatnya. Ia upayakan kemaslahatan bagi rakyatnya. Bahkan ia ajak rakyatnya turut serta dalam membangun kemaslahatan bersama.

Segala upayanya adalah bentuk syukur kepada Allah yang telah memberi kekuasaan kepadanya.

Membaca Surat Al Kahfi dengan Konsisten

Dengan segala keutamaan dan besarnya kandungan makna surat al Kahfi, baiknya kita mengusahakan yang terbaik untuk bisa konsisten membaca Al Kahfi pada waktu yang telah diutamakan. Dan Allah mencintai perbuatan yang dilakukan secara konsisten.

Semoga Allah mudahkan kita melakukan amalan kebaikan.

Referensi

bimbinganislam.com

konsultasisyariah.com

rumaysho.com

mulim.or.id

almanhaj.or.id

Ilustrasi Gambar

Canva

Diterbitkan
Dikategorikan dalam Ilmu

2 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *